Bintang adalah bola besar dan berpijar di angkasa yang
tersusun atas gas hidrogen, helium, dan unsur-unsur lain. Bagi orang-orang di
bumi, bintang-bintang tampak sangat redup dan kecil, jika dibandingkan dengan
matahari kita (yang notabene juga sebuah bintang). Kenyataannya, banyak bintang
yang sangat besar, dan bahkan berkali-kali lebih besar dari matahari. Mereka
tampak redup mungkin karena jarak mereka sangat jauh dari kita. Apakah kehidupan
bintang itu sama dengan matahari? Sebenarnya, kehidupan bintang berbeda-beda
satu sama lain karena berbagai faktor. Bintang kecil menghabiskan bahan
bakar mereka (gas hidrogen) lebih lambat daripada bintang yang besar, sehingga
mereka dapat hidup lebih lama.
Ada banyak teori yang menyatakan
hal ini, tapi yang paling dipercayai saat ini adalah teori nebula. Teori ini
menjelaskan bahwa bintang dilahirkan di dalam debu dan awan gas raksasa yang
disebut nebula. Saat debu dan gas menyusut akibat tarikan gravitasi, massa
materi menjadi sangat padat dan panas. Jika panas yang terbentuk sudah sampai
pada temperatur yang optimal, gas hidrogen mulai “terbakar” melalui reaksi fusi
nuklir dan memancarkan energi dalam bentuk cahaya dan panas. Akhirnya, sebuah
bintang baru mulai bersinar.
Selain bintang, umumnya materi
awan dan debu tersebut juga membentuk planet-planet (disebut tata surya/solar
system). Saat debu dan gas menyusut akibat tarikan gravitasi, rotasi materi
tersebut semakin lama semakin tinggi hingga bagian tengahnya
menggelembung. Akhirnya, sebagian lingkaran materi itu terlempar keluar
dan kemudian mendingin, mengecil, dan berubah menjadi planet.
Sementara itu, bola materi yang berada di tengah membentuk bintang. Masa hidup
bintang dapat mencapai jutaan tahun. Selama hidupnya, bintang membakar energi
dan memancarkan cahaya dan panas.
Pada saat kehabisan bahan bakar
(hidrogen), bintang-bintang membengkak dan permukaannya menjadi dingin (meski
bagi kita tentu saja masih sangat panas). Bintang-bintang yang besar akan
tumbuh menjadi “raksasa biru” dan meledak sebagai supernova. Bintang-bintang yang lebih
kecil mengembang dan menjadi raksasa merah besar. Kemudian bintang-bintang itu
kehilangan sebagian besar materi yang dimilikinya dan menyusut menjadi bintang
katai putih. Bintang ini sangat kecil dan padat (seukuran bumi) , suhu
permukaannya bisa mencapai 8000°C.
Ledakan supernova dapat
menghasilkan salah satu dari dua macam objek yang sangat aneh, yaitu sebuah
pulsar atau sebuah lubang hitam. Keduanya berputar sekitar 1000 kali dalam
sedetik. Pulsar akan terbentuk setelah inti bintang raksasa dilumatkan. Akan
tetapi, jika inti bintang itu dilumatkan sampai batas tertentu, inti ini akan
menjadi sangat padat dan otomatis memiliki gravitasi yang luar biasa besar.
Inti bintang ini berubah menjadi lubang hitam. Lubang hitam memiliki gravitasi
dimana segala sesuatu dalam jarak tertentu tersedot olehnya, meskipun itu
adalah cahaya.
Sumber :
No comments:
Post a Comment