08 February 2011

Merubah Cara Pandang di dalam diri sendiri (Self Reframing)

1.TAKLUKKAN DIRI SENDIRI

“Dia yang bisa menaklukkan orang lain adalah manusia kuat.

Dia yang bisa menaklukkan dirinya sendiri adalah manusia super.” (Lao Tze)

Perenungan Diri:

1. Malam hari sambil berbaring tidur, ambil waktu 1 – 2 menit.

2. Lakukan refleksi kegiatan hari ini secara cepat saja.

3. Tanyakan ke dalam diri sendiri: “Apakah masih ada emosi negatif yang tersimpan dalam diriku saat ini ?”

4. Lalu, tarik nafas yang dalam dan tahan nafas selama yang bisa Anda lakukan.

5. Bayangkan kejadian yang menimbulkan emosi negatif tersebut.

6. Buang dan lepaskan dengan menghembuskan nafas sepanjang mungkin.

7. Lanjutkan dengan bernafas perlahan saja, dan makin perlahan, sampai seluruh badan terasa rileks bak tanpa otot.

8. Diam sejenak dan ambil keputusan untuk berubah, misalnya: “Besok mau senyum aja aaah…” dan tidurlah dengan senyum… zzz…zzz…



Karena jika dengan ikhlas kita mulai bisa menaklukkan diri sendiri, maka kekalahan bukan lagi kekalahan, bukan?





2. BELAJAR DARI KEKALAHAN

“Jika Anda belajar sesuatu dari kekalahan,

sesungguhnya Anda tidak kalah” ( Zig Ziglar )

Saat Anda “merasa” kalah, lakukan berikut:

- Duduk diam dan tarik nafas panjang

- Cari penyebab kekalahan tersebut (cepat saja)

- Ambil pelajaran dari kekalahan itu

- Pejamkan mata: Tersenyumlah dan bersyukur

- Hembuskan nafas secepat mungkin

- Bangkit dan lompatlah setinggi mungkin



Pasti ada hikmah dari setiap kejadian, walau diberi nama “kalah”.





3. PELAUT TANGGUH

(Bayangkan WS Rendra, ucapkan syukur dan hormat sebagai rasa kagum pada dia, masuk ke dalam diri dia dan bacakan lirik di bawah ini, bak WS Rendra)

Hidup adalah rangkaian masalah.

Jika kita melihatnya sebagai masalah.

Hidup adalah rangkaian tantangan.

Jika kita melihatnya sebagai peluang.

Tantangan penting untuk otot pikiran.

Tantangan membuat kita bertumbuh.

Tantangan membuat kita kreatif.

(baca berikut ini sambil hembuskan nafas)

Bersyukurlah jika kita mempunyai tantangan.

Karena artinya kita memiliki peluang.

(tahan nafas di perut dan baca dengan keyakinan kuat)

Ya, sebuah peluang untuk Menang.

Pepatah kuno mengatakan:

“Lautan yang tenang,

tidak menghasilkan pelaut yang tangguh”



Atasilah masalah dengan:

Tetaplah tersenyum.

Tetaplah bergandengan tangan.

Kita hanyalah berbeda, itu saja.





4. GIAT BEKERJA KUNCI SUKSES

“Tidak Ada Jalan yg Mulus utk Sukses,

Giat Bekerja Adalah Kuncinya” (George G Williams )

Perenungan Diri:

Hasil penelitian mengatakan bahwa Ketekunan, Keuletan, Kegigihan akan membuat

otot di seluruh tubuh kuat, baik otot badan, otot tangan, otot kaki, bahkan

“otot” di otak kita. Yang paling penting adalah membuat kuat Otot Pikiran kita.

“Anda tidak mungkin memahami Work Smart,

sebelum Anda memiliki mental Work Hard” (Krishnamurti)



Situasi Indonesia boleh tidak menentu,

tetapi nasib kita haruslah kita yang menentukan.

Kita cukup bergiat pada hal yang bisa kita kendalikan.





5. SIAPA YANG KAYA?

“Siapa yang kaya?

Dia yang bersukacita dengan apa yang dimilikinya.” (Benjamin Franklin)

Perenungan Diri:

Bersukacita dan bersyukur dengan apa yang kita miliki, justru akan membuat

kita semakin bertambah makmur dan sejahtera. Hukum alam semesta mengenai

sukses ini sebenarnya sederhana sekali. Kita hanya perlu keyakinan diri

saja bahwa hal ini benar.





6. CHOOSE TO BE HAPPY …

We always have a choice

We can choose to be happy

or we can choose to be grumpy

But It’s always better, smarter and wiser

to choose to be happy… (Melody Ross)



Perenungan diri: (baca dalam hati dengan tempo lambat)

“Bukankah hidup ini adalah pilihan?” (baca lebih lambat)

“Bukankah hidup ini adalah pilihan?” (baca lebih lambat lagi)

“Bukankah hidup ini adalah pilihan?”





7. SETIA PADA HAL KECIL

Bukan tindakan besar dan hebat,

yang menentukan hidup kita,

melainkan kesetiaan dalam menekuni

pekerjaan-pekerjaan kecil dan tidak berarti …. (bunda Teresa)

Perenungan Diri:

Bacalah pesan di atas berulang-ulang sampai meresap.

Bisa dengan cara pelan, sangat pelan, bahkan sangat, sangat pelan.

Boleh juga baca dalam hati dengan perasaan mantap.

Atau, diulang-ulang dalam hati untuk bagian tertentu.

“kesetiaan menekuni pekerjaan-pekerjaan kecil”

“kesetiaan menekuni pekerjaan yang tidak berarti”

Ya, memang mudah untuk dibaca, namun perlu kebesaran hati untuk mencerna.

Dan, tekad besar untuk menelannya.

Agar jadi bagian indah dalam gelora darah kita.

Karena sang musuh adalah di ego diri.

Tapi, mungkin!





8. IMPIAN PERLU UJIAN

(Baca gaya retorik Bung Karno)

kala impian membuat kita berbeda

kala cara pikir kita ditertawakan

kala senyuman kita disiniskan

kala warna semangat mulai meluntur

kala impian membuat hati bias



justru teruslah maju dan berpegang

teruslah berpegang pada impian kita

bangunlah keyakinan demi keyakinan



bukankah layang-layang terbang tinggi

karena melawan arah angin



(tarik nafas dalam dan tahan, lalu lanjutkan baca dengan keyakinan)

impian kita hanya perlu diuji

diuji untuk membangun keyakinan

(baca berikut ini sambil hembuskan nafas panjang)

keyakinan untuk mencapainya





9. TUM SPIRO, SPERO

“Tum Spiro, Spero” artinya:

“Selama Kita Bernafas, Kita Berusaha”

Buanglah kata menyerah dalam hidup ini.

Hidup ini sangat berarti, berkaryalah.

Karena kita adalah manusia, makhluk luar biasa.

Teruslah berjuang sampai nafas yang terakhir.

Sediakan waktu untuk sendiri. Untuk Diam. Untuk Meditasi. Untuk Merenung. Untuk ssst… diaaam, agar hikmah terdengar bunyinya.





Hening membuat bening…

Bening membuat jelas…

No comments:

Post a Comment